Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 30 Agustus 2014

Sistem Keungan ( part2)

            Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya sistem keuangan adalah sekumpulan institusi dalam perekonomian yang membantu mempertemukan tabungan seseorang dengan kebutuhan investasi orang lain. Institusi keuangan itu sendiri meliputi pasar keuangan/financial market (institusi-institusi keuangan yang melaluinya penabung dapat menyediakan dana bagi peminjam, ex: pasar obligasi, pasar saham) dan lembaga perantara keuangan/financial intermediaries (institusi keuangan yang melaluinya penabung dapat secara tidak langsung menyediakan dana bagi para peminjam, ex: bank, reksadana).
           Sistem keuangan merupakan salah satu hasil temuan yang sangat penting dalam masyarakat modern. Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa negara-negara yang berhasil mengembangkan sistem keuangan yang relatif lebih maju dan berfungsi dengan baik adalah negara-negara yang kemudian menjadi pemimpin perekonomian dunia pada masanya. Pentingnya sistem keuangan dalam kehidupan masyarakat dapat dilukiskan dengan menyorotinya dari berbagai fungsi. Koordinasi dan sinergi yang solid antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan terus ditingkatkan dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan. 
         Pengalaman membuktikan, untuk mengantisipasi krisis dibutuhkan koordinasi yang efektif antar sesama lembaga negara. Dibentuknya OJK merupakan cerminan dari sebuah restrukturisasi sistem keuangan Indonesia yang kini menjadi lebih dinamis, kompleks dan sangat terkait pada setiap subsektor keuangan, baik dalam hal kelembagaan maupun produk keuangan. Hal ini tetap ada koordiniasi tingkat tinggi yang harus dijalankan sehingga stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Dalam rangka mengantisipasi dan memitigasi krisis yang bersumber dari instabilitas ekonomi sebagaimana terjadinya krisis keuangan dan perbankan pada tahun 1997-1998, telah dibentuk Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Forum ini bertujuan memperkuat koordinasi dan memperkuat pertahanan dalam meredam potensi gejolak ekonomi global. Forum tersebut beranggotakan Menteri Keuangan selaku koordinator, dan sebagai anggotanya adalah Gubernur BI, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Dewan Komisioner LPS.

Referensi:

Hubungan Sistem Keuangan Dengan Manajemen Keuangan



Tugas manajemen keuangan:
  1. Mendapatkan keuntungan
  2. Dapat membuat perusaan tetap berjalan, tumbuh dan berkembang (sustainable)
  3. Dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan nilai likuidasi perusahaan dan juga harga pasar saham perusahaan current market price) 
  4. Meningkatkan kemakmuran para pemegang saham

Fungsi (tugas real) manajemen keuangan:
  1. Fungsi investasi, dalam neraca keuangan dapat dilihat dibagian posisi aktia. Dengan adanya investasi, manajemen keuangan harus mampu memberikan porsi yang tepat untuk aktiva lancar dan aktiva tetap perusahaan. Hal tersebut untuk menjamin semua aktiva yang dimiliki perusahaan menjadi produktif.
  2. Fungsi financing (fungsi pendanaan), yaitu manajemen keuangan mampu mengelola neraca dalam posisi pasiva dimana dari utang lancar dan utang jangka panjang. Yang harus dipertimbangkan dalam menentekan hal tersebut adalah  cost of capital (ROE>COC); mempertimbangkan resiko dan juga menetapkan antisipasi sebagai contoh menetapkan cash flow dan cash inflow terhadap sumber modal pendanaan.
  3. Membuat kebijakan modal kerja (working capital policy) yaitu memperhatikan aktiva lancar-aktiva tetap-utang lancar. Apabila aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar hasilnya nol/ minus maka aktiva tetap (mesin) tidak akan bekerja atau tidak produktif.
  4. Deviden policy, kebijakan deviden untuk kesejahteraan para pemegang saham perusahaan

Jumat, 22 Agustus 2014

Sistem Keuangan (part1)


Khoiroh Ainun Fara


     Sistem keuangan dapat didefinisikan pada tingkat tertentu yaitu perusahaan, regional atau global. Sistem keuangan perusahaan adalah serangkaian prosedur yang diterapkan dalam melacak aktivitas keuangan perusahaan. Pada skala regional, sistem keuangan adalah sistem yang memungkinkan  peminjam dan pemberi pinjaman dana. Sistem keuangan global pada dasarnya adalah sebuah sistem regional yang lebih luas yang mencakup semua lembaga keuangan, peminjam dan pemberi pinjaman dana dalam ekonomi global.
     Sistem keuangan sangat penting dalam perekonomian seiring dengan fungsi dasarnya untuk pihak penyalur keuangan (financial intermediaries) dari pihak Surplus ke pihak Defisit. Dimana semuanya memiliki berbagai kepentingan sendiri-sendiri kemudian bertemu dan menjadi pasar keuangan. Apabila sistem keuangan tidak berjalan dengan baik, maka perekonomian menjadi tidak efisien dan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan sulit tercapai.
      Mishkin (2007) menggambarkan aliran dana melalui sistem keuangan sebagaimana terlihat pada diagram berikut. 
 
      
    Diagram di atas menggambarkan interaksi antara pihak yang membelanjakan dana lebih kecil dari pendapatannya sehingga dapat menabung dan memberi pinjaman (surplus spending unit) pada sebelah kiri, dan pihak yang membelanjakan dana lebih besar dari pendapatannya (deficits spending unit) pada sebelah kanan. Disini penyalur dana ada dua jenis, direct finance dan indirect finance. Direct finance merupakan penyaluran dana melalui lembaga-lembaga yang menyediakana layanan broker termasuk perbankan investasi seperti investasi perusahaan pialang dan lain-lain. Mereka bekerja sebagai saluran pembiayaan langsung, dimana bisnis dapat mengumpulkan dana secara langsung dari pemberi pinjaman di pasar keuangan terutama pada saat penawaran umum perdana (IPO).
   Sedangkan untuk indirect finance yaitu penyaluran dana melalui perantara keuangan, termasuk lembaga penyimpanan, perusahaan pembiayaan, perusahaan asuransi dan reksadana. Penyaluran dana ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua orang dalam suatu negara. Karena pihak perantara keuangan memungkinkan dana untuk bergerak dari orang yang tidak memiliki kesempatan investasi yang produktif kepada mereka yan banyak memiliki kesempatan tersebut, pasar keuangan berkontribusi terhadap efisiensi perekonomian. Selain hal itu, penyaluran dana langsung memberikan keuntungan kepada konsumen dengan memperbolehkan mereka untuk melakukan pembelian pada saat membutuhkannya. Mereka yang bekerja sebagai saluran langsung oleh dana pooling saver kemudian menginvestasikan dana tersebut melalui usaha yang ingin menghabiskan dana mereka. Saat ini sebagian besar pembiayaan langsung sebagai sekuritas telah dibeli terutama oleh perantara keuangan terutama perusahaan asuransi, dana pensiun, dan reksa dana. Sistem keuangan memiliki beberapa fungsi yang cukup penting, berikut adalah fungsi-fungsinya:
  1. Fungsi Tabungan (Saving Function). Sistem keuangan menyediakan suatu mekanisme dan instrumen tabungan, misalnya: obligasi,saham, dan instrumen utang lainnya yang diperjual belikan di pasar uang dan pasar modal yang menjanjikan suatu pendapatan dengan resiko relatif rendah. 
  2. Fungsi Kekayaan (Wealth Function). Fungsi ini disebut fungsi penyimpanan kekayaan, penimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan cara membeli barang, misalnya: mobil. Namun kekayaan tersebut akan berkurang niainya akibat penyusutan dan memiliki resiko kerugian.
  3. Fungsi Likuiditas (Liquidity Function). Dalam masyarakat modern, uang terutama disimpan bank, dan hanya inilah instrumen keuangan yang memiliki sifat likuiditas sempurna
  4. Fungsi Kredit (Credit Functiom). Kredit merupakan pinjaman yang disertai janji untuk membayar kembali dimasa yang akan datang. Konsumen membutuhkan kredit untuk membeli barang-barang, misalnya: rumah, mobil, dan sebagainya.
  5. Fungsi Pembayaran (Payment Punction). Instrumen yang dapat sebagai alat untuk melakukan pembayaran (medium of exchange) antara lain: cek, giro, kartu kredit, kartu debit.
  6. Fungsi Resiko (Risk Function). Sistem keuangan dewasa ini secara luas menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan, harta, dan resiko penghasilan atau kerugian. Polis asuransi yang menawarkan pertanggungjawaban terhadap kemungkinan hilangnya penghasilan.
  7. Fungsi Kebijakan (Policy Function). Pasar keuangan menggunakan kebijakan guna menstabilkan ekonomi dan mempengaruhi inflasi, misalnya: dengan mempengaruhi tingkat bunga kredit.    
       Masalah dari sistem keuangan yaitu fluktuasi, dimana fluktuasi tersebut mengakibatkan ekspektasi masayarakat di masa yang akan datang. Karena memberikan ketidakpastian akan sistem, kemudian ekspektasi mempengaruhi demand dan supply. Oleh karena itu dibutuhkan adanya stabilitas sistem keuangan, stabilitas harga dan stabilitas sektor keuangan, yang mencangkup lembaga keuangan serta pasar keuangan yang secara keseluruhan mendukung jalannya sistem keuangan yang harus dijaga. Jika salah satu elemen tersebut terganggu ataupun tidak dapat berfungsi dengan baik, maka elemen lainnya akan terpengaruhi. Misalnya, tingkat inflasi yang tinggi dapat membawa konsekuensi pada kebijakan uang ketat (tight money police), peningkatan suku bunga, dan peningkatan kredit bermasalah, yang akhirnya memicu kegagalan bank dan lembaga keuangan lainnya dalam sektor keuangan. Sebaliknya, gangguan pada sistem keuangan akan mempengaruhi efektivitas transmisi moneter dan tingkat harga secara umum. Tetapi stabilitas keuangan bukanlah merupakan suatu target akhir, namun lebih kepada suatu persyaratan prakondisi yang penting bagi pertumbuhan perekonomian. 
      Jika lembaga-lembaga keuangan dan pasar keuangan yang berperan sebagai mediator keuangan dalam kondisi tidak stabil ataupun menghadapi ketidakpastian, maka dapat dipastikan aktivitas perekonomian akan sulit berlangsung karena rendahnya aktivitas produksi, konsumsi merupakan investasi. Disamping itu, dalam kondisi tingkat inflasi yang tinggi, akan sulit bagi perekonomian suatu negara untuk tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global. Berikut upaya untuk mencapai kondisi sektor keuangan yang stabil:
  1. Lembaga Keuangan yang Sehat
  2. Pasar Keuangan yang Stabil
  3. Lembaga Pengaturan dan Pengawasan yang Kompeten




Referensi:
  •  The Economics of Money, Banking, and Financial Markets, Frederich S. Mishkin, 2007.