Khoiroh Ainun Fara
Sistem keuangan dapat didefinisikan pada tingkat tertentu yaitu perusahaan, regional atau global. Sistem keuangan perusahaan adalah serangkaian prosedur yang diterapkan dalam melacak aktivitas keuangan perusahaan. Pada skala regional, sistem keuangan adalah sistem yang memungkinkan peminjam dan pemberi pinjaman dana. Sistem keuangan global pada dasarnya adalah sebuah sistem regional yang lebih luas yang mencakup semua lembaga keuangan, peminjam dan pemberi pinjaman dana dalam ekonomi global.
Sistem keuangan sangat penting dalam perekonomian seiring dengan fungsi dasarnya untuk pihak penyalur keuangan (financial intermediaries) dari
pihak Surplus ke pihak Defisit. Dimana semuanya memiliki berbagai
kepentingan sendiri-sendiri kemudian bertemu dan menjadi pasar keuangan.
Apabila sistem keuangan tidak berjalan dengan baik, maka perekonomian
menjadi tidak efisien dan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan sulit
tercapai.
Mishkin (2007) menggambarkan aliran dana melalui sistem keuangan sebagaimana terlihat pada diagram berikut.
Mishkin (2007) menggambarkan aliran dana melalui sistem keuangan sebagaimana terlihat pada diagram berikut.
Diagram
di atas menggambarkan interaksi antara pihak yang membelanjakan dana
lebih kecil dari pendapatannya sehingga dapat menabung dan memberi
pinjaman (surplus spending unit) pada sebelah kiri, dan pihak yang
membelanjakan dana lebih besar dari pendapatannya (deficits spending
unit) pada sebelah kanan. Disini penyalur dana ada dua jenis, direct finance dan indirect finance. Direct finance merupakan
penyaluran dana melalui lembaga-lembaga yang menyediakana layanan
broker termasuk perbankan investasi seperti investasi perusahaan pialang
dan lain-lain. Mereka bekerja sebagai saluran pembiayaan langsung,
dimana bisnis dapat mengumpulkan dana secara langsung dari pemberi
pinjaman di pasar keuangan terutama pada saat penawaran umum perdana
(IPO).
Sedangkan untuk indirect finance yaitu
penyaluran dana melalui perantara keuangan, termasuk lembaga
penyimpanan, perusahaan pembiayaan, perusahaan asuransi dan reksadana. Penyaluran dana ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua orang dalam suatu negara. Karena pihak perantara keuangan memungkinkan dana untuk
bergerak dari orang yang tidak memiliki kesempatan investasi yang
produktif kepada mereka yan banyak memiliki kesempatan tersebut, pasar
keuangan berkontribusi terhadap efisiensi perekonomian. Selain hal itu,
penyaluran dana langsung memberikan keuntungan kepada konsumen dengan
memperbolehkan mereka untuk melakukan pembelian pada saat
membutuhkannya. Mereka yang bekerja sebagai saluran
langsung oleh dana pooling saver kemudian menginvestasikan dana tersebut
melalui usaha yang ingin menghabiskan dana mereka. Saat ini sebagian
besar pembiayaan langsung sebagai sekuritas telah dibeli terutama oleh
perantara keuangan terutama perusahaan asuransi, dana pensiun, dan reksa
dana. Sistem keuangan memiliki beberapa fungsi yang cukup penting,
berikut adalah fungsi-fungsinya:
- Fungsi Tabungan (Saving Function). Sistem keuangan menyediakan suatu mekanisme dan instrumen tabungan, misalnya: obligasi,saham, dan instrumen utang lainnya yang diperjual belikan di pasar uang dan pasar modal yang menjanjikan suatu pendapatan dengan resiko relatif rendah.
- Fungsi Kekayaan (Wealth Function). Fungsi ini disebut fungsi penyimpanan kekayaan, penimpanan kekayaan dapat dilakukan dengan cara membeli barang, misalnya: mobil. Namun kekayaan tersebut akan berkurang niainya akibat penyusutan dan memiliki resiko kerugian.
- Fungsi Likuiditas (Liquidity Function). Dalam masyarakat modern, uang terutama disimpan bank, dan hanya inilah instrumen keuangan yang memiliki sifat likuiditas sempurna
- Fungsi Kredit (Credit Functiom). Kredit merupakan pinjaman yang disertai janji untuk membayar kembali dimasa yang akan datang. Konsumen membutuhkan kredit untuk membeli barang-barang, misalnya: rumah, mobil, dan sebagainya.
- Fungsi Pembayaran (Payment Punction). Instrumen yang dapat sebagai alat untuk melakukan pembayaran (medium of exchange) antara lain: cek, giro, kartu kredit, kartu debit.
- Fungsi Resiko (Risk Function). Sistem keuangan dewasa ini secara luas menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan, harta, dan resiko penghasilan atau kerugian. Polis asuransi yang menawarkan pertanggungjawaban terhadap kemungkinan hilangnya penghasilan.
- Fungsi Kebijakan (Policy Function). Pasar keuangan menggunakan kebijakan guna menstabilkan ekonomi dan mempengaruhi inflasi, misalnya: dengan mempengaruhi tingkat bunga kredit.
Masalah dari sistem keuangan yaitu fluktuasi, dimana fluktuasi
tersebut mengakibatkan ekspektasi masayarakat di masa yang akan datang.
Karena memberikan ketidakpastian akan sistem, kemudian ekspektasi
mempengaruhi demand dan supply. Oleh karena itu
dibutuhkan adanya stabilitas sistem keuangan, stabilitas harga dan
stabilitas sektor keuangan, yang mencangkup lembaga keuangan serta pasar
keuangan yang secara keseluruhan mendukung jalannya sistem keuangan
yang harus dijaga. Jika salah satu elemen tersebut terganggu ataupun
tidak dapat berfungsi dengan baik, maka elemen lainnya akan
terpengaruhi. Misalnya, tingkat inflasi yang tinggi dapat membawa
konsekuensi pada kebijakan uang ketat (tight money police), peningkatan
suku bunga, dan peningkatan kredit bermasalah, yang akhirnya memicu
kegagalan bank dan lembaga keuangan lainnya dalam sektor keuangan.
Sebaliknya, gangguan pada sistem keuangan akan mempengaruhi efektivitas
transmisi moneter dan tingkat harga secara umum. Tetapi stabilitas
keuangan bukanlah merupakan suatu target akhir, namun lebih kepada suatu
persyaratan prakondisi yang penting bagi pertumbuhan perekonomian.
Jika lembaga-lembaga keuangan dan pasar keuangan yang berperan sebagai mediator keuangan dalam kondisi tidak stabil ataupun menghadapi ketidakpastian, maka dapat dipastikan aktivitas perekonomian akan sulit berlangsung karena rendahnya aktivitas produksi, konsumsi merupakan investasi. Disamping itu, dalam kondisi tingkat inflasi yang tinggi, akan sulit bagi perekonomian suatu negara untuk tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global. Berikut upaya untuk mencapai kondisi sektor keuangan yang stabil:
Referensi:
Jika lembaga-lembaga keuangan dan pasar keuangan yang berperan sebagai mediator keuangan dalam kondisi tidak stabil ataupun menghadapi ketidakpastian, maka dapat dipastikan aktivitas perekonomian akan sulit berlangsung karena rendahnya aktivitas produksi, konsumsi merupakan investasi. Disamping itu, dalam kondisi tingkat inflasi yang tinggi, akan sulit bagi perekonomian suatu negara untuk tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global. Berikut upaya untuk mencapai kondisi sektor keuangan yang stabil:
- Lembaga Keuangan yang Sehat
- Pasar Keuangan yang Stabil
- Lembaga Pengaturan dan Pengawasan yang Kompeten
Referensi:
- The Economics of Money, Banking, and Financial Markets, Frederich S. Mishkin, 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar