Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 12 Februari 2015

Perbedaan Efektif dan Efisien dalam Manajemen

Pengertian Efektif
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Kata efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab (tt obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan); mulai berlaku (tt undang-undang, peraturan). Sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Misalnya jika suatu pekerjaan dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.

Pengertian Efisien
Sedangkan arti kata efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan definisi dari efisien yaitu Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A dan cara B. Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B dikerjakan dengan waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar) baru bisa dikatakan cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B.
Itulah perbedaan dari kata efektif dan efisien. Efektif lebih kearah melakukan sesuatu dengan benar (do the thing right). Sedangkan efisien berarti melakukan sesuatu yang benar (do the right thing). Jika kita melakukan sesuatu sebaiknya secara efektif dan efisien. Do the Right thing Right atau melakukan sesuatu yang benar dengan cara yang benar. Jika ada yang bertanya?? lebih bagus mana, Efisien atau efektif? mungkin saya lebih memilih yang efektif. Karena efisien yang dilakukan belum tentu efektif.

Selasa, 30 September 2014

Uang, Tingkat Bunga dan Sistem Keuangan

Khoiroh Ainun Fara
(120413423785)

Uang: alat pembayaran yang sah dan berlaku pada setiap Negara dan dikeluarkan oleh lembaga tertentu atau yang memiliki wewenang untuk mencetak dan mengedarkannya sesuai kebutuhannya.
Fungsi uang:
  1. Satuan Hitung: satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran atu jual beli.
  2. Alat tukar menukar: Alat tukar yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan barang dengan barang atau dulu dikenal dengan nama barter, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran logam dan uang.
  3. Alat penyimpan nilai: Alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.   
 Interaksi Uang dalam Sistem Keuangan
Meningkatnya kecenderungan sektor keuangan global yang didukung oleh perkembangan teknologi menyebabkan sistem keuangan menjadi semakin terintegrasi tanpa jeda waktu dan batas wilayah. Selain itu, inovasi produk keuangan semakin dinamis dan beragam dengan kompleksitas yang semakin tinggi. Berbagai perkembangan tersebut selain dapat mengakibatkan sumber-sumber pemicu ketidakstabililan sistem keuangan semakin meningkat dan semakin beragam juga dapat mengakibatkan semakin sulitnya untuk mengatasi ketidakstabilan tersebut. (Bank Indonesia, 2007).  Dalam konteks ini uang merupakan pokok dari interaksi tersebut. Tanpa suatu sistem keuangan, kekuatan dan kemampuan sektor usaha maupun rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya maupun dalam berinvestasi akan berkurang. Sementara itu, pemilik dana yang berlebih tidak akan dapat mengoptimalkan pendapatan dari dana mereka yang berlebih tersebut dan akan membuat semakin banyaknya idle money atau uang yang tidak dipergunakan (uang menganggur).  

Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga adalah salah satu dari variabel makro yang selalu menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu atau tidak bersifat konstan. Bunga (interest) adalah salah satu produk dalam sistem perekonomian yang memanfaatkan uang sebagai alat penyimpanan nilai (store of value). Tingkat bunga dimaknai sebagai harga yang didapatkan dari penggunaan uang dalam satu periode tertentu. 
Contoh: tingkat suku bunga berada dalam posisi 20% setahun, ini berarti apabila seseorang, meminjam uang Rp 100, maka kerika dia mengembalikan setahun lagi jumlahnya menjadi sebesar Rp 120. Uang sebesar Rp 100 merupakan uang pokoknya, sedangkan Rp 20 merupakan bunganya. Keberadaan bunga juga bisa diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan ketika terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dengan satu rupiah nanti, misalnya satu tahun lagi.

Fungsi dan Peran Tingkat Bunga dalam Sistem Keuangan
  1. Suku bunga simpanan berfungsi sebagai alat bank untuk menghimpun dana dari masyarakat, dalam hal ini merupakan biaya bagi bank.
  2. Suku bunga pinjaman merupakan alat untuk menentukan harga dari dana yang disalurkan kepada masyarakat, dalam hal ini merupakan pendapatan bank. 
  3. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan 
  4. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.  Seperti pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sector industry tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana.  Maka pemerintah memberikan tingakt bunga yang lebih rendah dibandingkan sector lain. 
  5. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar.  Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.
Selisih antara suku bunga simpanan dengan suku bunga pinjaman disebut spread, adalah keuntungan bagi bank. 

 Rujukan: 

Sabtu, 20 September 2014

Asset Keuangan (part3)

     Khoiroh ainun Fara
     
Jenis Aset Keuangan
Aset keuangan memilki berbagai macam jenis, namun pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
  1.  Aset tunai (cash). Setiap aset keuangan yang dapat dipakai atau diterima sebagai pembayaran dalam pembelian barang dan jasa dapat disebut sebagai uang. Contohnya valuta dan cek yang merupakan aset keuangan yang berfungsi sebagai media pembayaran. Uang dibagi atas uang kartal (valuta) dan uang giral, dimana uang kartal adalah uang yang diterbitkan oleh otoritas moneter.
  2.  Monetary claims. Simpanan pada bank, misalnya saja giro, deposito berjangka, dan tabungan termasuk ke dalam monetary claim karena sangat mudah untuk diuangkan.
  3. Ekuitas atau saham yang merupakan bukti kepemilikan langsung atas suatu perusahaan, dimana memberikan hak klaim terhadap keuntungan perusahaan dan hak mendapatkan bagian pembayaran atas penjualan aset perusahaan. Saham atau ekuitas yang dimaksud bisa berupa saham biasa maupun saham preferen.
  4.  Sekuritas utang (debt securities) yaitu semua surat berharga yang menunjukkan bukti utang pihak yang menerbitkannya. Jadi, pemegang sekuritas utang mempunyai hak untuk menuntut pembayaran kembali asetnya pada waktu jatuh tempo beserta bunganya. Sekuritas utang terbagi menjadi dua, yaitu negotiable debt security dan non-negotiable debt security. Negotiable debt security dapat dengan mudah dipindahtangankan dari satu pemegang ke pemegang lain seperti sekuritas lain yang dijual di pasar keuangan, sedangkan non-negotiable debt security tidak dapat dipindahtangankan, misalnya saja buku tabungan bank dan bilyet deposito.
  5. Unit penyertaan atau unit saham reksa dana (investment fund) yang bukan merupakan bukti kepemilikan langsung suatu perusahaan.
  6. Instrumen derivatif, yaitu instrumen pasar keuangan yang memilki keunikan tersendiri dimana nilai pasarnya sangat dipengaruhi oleh nilai instrumen lain yang terkait. Contoh instrumen derivative antara lain warrants, rights, dan future contract.
     Selanjutnya saya akan menjelaskan kembali mengenai peranan atau fungsi asset keuangan yang disertai dengan contoh aplikasi agar mudah dipahami. Aset keuangan memiliki dua fungsi ekonomi utama. Yang pertama adalah untuk mengalihkan dana dari mereka yang kelebihan dana kepada pihak yang memerlukan dana untuk berinvestasikan dalam bentuk aset berwujud. Fungsi ekonomi kedua adalah untuk mengalihkan dana dengan cara sedemikian rupa sehingga resiko yang tidak dapat dihindarkan dalam arus kas yang dihasilkan asset berwujud, dapat dialihkan/dibagikan antara mereka yang membutuhkan dana dan mereka yang menyediakan dana.  Namun, seperti yang akan kita lihat, klaim yang dimiliki oleh pemegang kekayaan final umumnya berbeda dari kewajiban yang diterbitkan oleh pencari dana final karena aktivitas dari lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang mentransformasikan keawajiban final menjadi aset keuangan yang disukai oleh public.
          Kita dapat mengembangkan dua fungsi ekonomi tersebut dengan tiga contoh berikut.
  1. Joe Grasso telah memperoleh lisensi untuk memproduksi jam tangan Tenage Mutant Ninja Turtles. Joe mengestimasikan bahwa dia akan membutuhkan $1 juta untuk membeli pabrik dan peralatan manufaktur jam. Sayangnya, dia hanya memiliki tabungan $200.000 yang tidak ingin diinvestasikannya, walaupun dia yakin aka nada pasar bagi produksi. 
  2. Susan  Carlson baru saja mewarisi $730.000. dia berencana untuk menghabiskan $30.000 untuk membeli perhiasan, perabot rumah, berlayar, dan menginvestasikan sisanya sejumlah $700.000 
  3. Larry Stein, seorang pengacara yang sedang menanjak karirnya pada sebuah biro hokum New York yang terkenal, menerima cek bonus setelah dipotong pajak sebesar $250.000. dia berencana untuk menghabiskan $50.000 untuk membeli sebuah BMW dan menginvestasikan sisanya sejumlah $200.000.
     Anggaplah bahwa, secara kebetulan,Joe, Susan, dan Larry bertemu pada suatu acara social. Selama percakapan, mereka mendiskusikan rencana rencana keuangan  mereka. Akhirnya mereka setuju untuk membuat perjanjian. Joe setuju untuk menginvestasikan $100.000 dari tabungan dalam bisnis jam tangan dan menjual 50% kepemilikan kepada Susan seharga $700.000. Larry setuju untuk meminjami Joe $200.000 selama 4 tahun dengan bunga 18% pertahun. Joe akan bertanggung jawab untuk menjalankan bisnis tanpa bantuan dari Susan atau Larry. Dengan demikian Joe sekarang memliki $1 juta untuk memproduksi jam.
        Dua klaim keuangan timbul dari hasil pertemuan diatas. Yang pertama adalah instrument ekuitas yang dikeluarkan oleh Joe dan dibeli oleh Susan seharga $700.000. yang lainnya adalah instrument utang yang diterbitkan oleh Joe dan dibeli oleh Larry seharga $200.000. jadi kedua asset keuangan tersebut memungkinkan dana dipindahkan dari Susan dan Larry yang memiliki kelebihan dana kepada Joe yang membutuhkan dana untuk berinvestasi dalam aset berwujud agar bias diproduksi jam. Pengalihan dana ini merupakan fungsi ekonomi pertama dari aset keuangan.
Referensi:
  • Darmawi, H. 2006. Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Fabossi, Frank dkk, 1999. Pasar & Lembaga Keuangan. Diterjemahkan oleh Chaerul Djakman. Jakarta: Salemba Empat.
  • P. Nelvi. 2013. Asset Keuangan. (Online). http://nelvypardede9.blogspot.com/2013/11/asset-keuangan.html. diakses 21 September 2014.

Senin, 15 September 2014

Asset Keuangan (part2)

Contoh dari asset keuangan:
  • Pinjaman atau kredit yang diberikan oleh bank Niaga kepada bapak Abdullah untuk renovasi rumahnya.
  • ORI atau Obligasi Ritel Republik Indonesia yang dikeuarkan oleh Bank Indonesia yang dapat dimilik oleh setiap warga Indonesia.
  • Obligasi yang dikeluarkan oleh PT. Anugrah Cipta.
  • Saham biasa yang diterapkan oleh PT. Telkomsel.
  • Saham preferen yang diterbitkan oleh IBM.
Jadi hutang bank, obligasi (baik yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan), saham (baik saham biasa atau saham preferen) yang masing-masing memiliki cara pembayaran klaim yang berbeda adalah asset keuangan. Klaim adalah hak yang harus diterima oleh pemegang asset keuangan tersebut.
  1. Hutang bank: bank adalah pihak peberi pinjaman sehingga pihak peminjam uang harus membayar bunga beserta cicilan pokok pinjaman setiap kali pembayaran (bulanan atau tahunan) selama waktu yang telah disepakati (3tahun, 5 tahun, dsb) kepada bank.
  2. Obigasi baik pemerintah atau perusahaan: pihak yang mengeluarkan obligasi adalah pihak yang berhutang sehingga dapat disebut sebagai emiten atau issueratau penerbit sedangkan pihak yang memegang obigasi disebut investor. Hak yang diterima investor adalah bunga yang besarnya tetap yang akan diterima setiap periode tertentu (bulanan/tahunan) selama usia obligasi tersebut. Investor juga akan menerima pelunasan hutang diakhir usia obligasi tersebut (ini yang membedakan klaim hutang bank dan obligasi).
  3. Saham: adalah surat berharga yang menunjukan kepemilikan artinya bahwa pemegang saham tersebut memiliki perusahaan yang besarnya tergantung dari besarnya bagian saham yang dimilikinya. Semakin besar bagian saham yang dimiliki semakin besar pula penguasaannya terhadap perusahaan tersebut.
Resiko asset keuangan dibagi menjadi 3:
  • Resiko daya beli (purchasing power risk), resiko ini ditimbulkan karena adanya inflasi, sehingga resiko ini disebut juga inflation risk.
  • Resiko ketidak mampuan emiten atau peminjam untuk membayar kewajiban yang disebut juga resiko kredit  (credit risk) atau resiko kelalaian (default risk).
  • Resiko nilai tukar (foreign exchange risk), resiko ini timbul jika berinvestasi pada mata uang asing. Hal ini disebabjan karena adanya perbedaan mata uang suatu negara dengan negara lain. Jika nilai tukar berubah ke arah negatif maka kita akan menerima uang yang lebih sedikit. Misalnya investasi pada asset yang mata uangnya berupa dollar, jika mata uang rupiah menguat maka maka kita akan menerima rupiah yang jumlahnya sedikit.
Hubungan antara asset keuangan dengan asset berwujud:
        Asset keuangan dan asset berwujud secara fisik memang berbeda. Pada asset berwujud, bentuk fisiknya dapat langsung dinilai dengan uang sedangkan asset keangan wujud fisiknya tidak dapat mencerminkan nilai dari asset keuangan tersebut. Namun demikian ada satu hal yang sama-sama dimiliki oleh kedua jenis asset tersebut yaitu arus kas yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.
        Untuk asset berwujud misalnya kepemilikan atas kapal pesiar maka arus kas yang akan kita peroleh dimasa yang akan datang adalah pendapatan yang akan kita peroleh dari penumpang. Pendapatan ini kemudian nantinya akan digunakan untuk pembiayaan biaya operasional dan utang, jika ada kelebihannya (laba bersih) maka akan dibagikan kepada para pemegang saham. Sehingga pada akhirnya arus kas yang akan diperoleh dari asset keuangan dihasilkan dari asset berwujud. 

Referensi:

Jumat, 05 September 2014

Asset Keuangan (part1)

       Asset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai artinya dapat kita jual dan mendapatkan uang. Sebagaimana asset atau aktiva dapat diartikan sebagai sumber ekonomi yang diharapkan memberi manfaat usaha dikemudian hari. Asset atau aktiva dipahami sebagai harta total yang dimasukkan dalam neraca dengan saldo debit. Daftar asset atau aktiva di dalam neraca disusun menurut tingkat likuiditasnya, mulai dari yang paling likuid hingga yang tidak likuid. Berikut rincian asset dalam neraca:
  1. Aset lancar (kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan, dsb...)
  2. Investasi jangka panjang
  3. Aset tetap (tanah, bangunan, mesin, kendaraan, peralatan, dsb...)
  4. Aset tidak berwujud
  5. Aset pajak tangguhan  
 Akan tetapi perlu diingat bahwa pada dasarnya asset terbagi menjadi dua yaitu:
  • Asset berwujud: asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya misalnya bangunan, mesin, tanah dan lain-lain.
  • Asset tak berwujud: asset yang nilainya tidak sebanding dengan wujud fisiknya misalnya surat berharga saham saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas
       Asset Keuangan adalah asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini tergantung dari nilai arus kas/utang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang akan datang maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut. Pihak yang setuju untuk melakukan pembayaran kas/klaim atas asset keuangan tersebut disebut emiten atau issuer sedangkan penerima klaim disebut investor.

Karakteristik asset keuangan adalah:
  • Divisibility: Asset keuangan lebih dapat dipecah-pecahkan dibandingkan aset fisik.
  • Marketablity (liquidity): Asset keuangan secara umum lebih mudah untuk dipasarkan.
  • Maturity: Asset finansial beberapa diantaranya tidak memiliki batas waktu jatuh tempo secara spesifik dan tidak semestinya dipegang selamanya.
  • Currency: Asset keuangan umumnya menggunakan mata uang tertentu, beberapa aset keuangan dibuat dalam USD untuk mengurangi resiko fluktuasi nilai tukar.
  • Moneyless: Asset keuangan berfungsi sebagai alat pembayaran disebut uang, namun ada juga asset keuangan yang bukan uang namun dapat juga sebagai alat pembayaran.
  • Revesibility: Asset keuangan dapat ditukar-tukar bentuknya.
  • Liquidity: Asset keuangan merupakan asset yang mudah untuk dicairkan.
  • Convertability: Beberapa asset keuangan seperti bond atau saham dapat ditukar bentuknya ke bond atau saham yang lainnya.
  • Return predictability: Penerima dari asset keuang dapat diprediksi.
Berikut jenis-jenis dari asset keuangan:
  • Pasar uang: Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, t-bills, commercial paper, eurodollar, repurchase agreement, banker's acceptance, federal fund.
  • Pasar modal: Corporate bonds, municipal corporate, federal agency bonds, saham preferen, saham biasa.
  • Pasar derifativ: Opsi (Option), kontrak masa depan (future contracts). 
Fungsi ekonomi asset keuangan:
  1. Untuk mengalihkan dana dari mereka yang kelebihan dana kepada pihak yang memerlukan dana untuk berinvestasikan dalam bentuk aset berwujud asset berwujud.
  2. Untuk mengalihkan dana dengan cara sedemikian rupa sehingga resiko yang tidak dapat dihindarkan dalam arus kas yang dihasilkan asset berwujud, dapat dialihkan /dibagikan antara mereka yang membutuhkan dana dan mereka yang menyediakan dana.  
Referensi:

Sabtu, 30 Agustus 2014

Sistem Keungan ( part2)

            Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya sistem keuangan adalah sekumpulan institusi dalam perekonomian yang membantu mempertemukan tabungan seseorang dengan kebutuhan investasi orang lain. Institusi keuangan itu sendiri meliputi pasar keuangan/financial market (institusi-institusi keuangan yang melaluinya penabung dapat menyediakan dana bagi peminjam, ex: pasar obligasi, pasar saham) dan lembaga perantara keuangan/financial intermediaries (institusi keuangan yang melaluinya penabung dapat secara tidak langsung menyediakan dana bagi para peminjam, ex: bank, reksadana).
           Sistem keuangan merupakan salah satu hasil temuan yang sangat penting dalam masyarakat modern. Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa negara-negara yang berhasil mengembangkan sistem keuangan yang relatif lebih maju dan berfungsi dengan baik adalah negara-negara yang kemudian menjadi pemimpin perekonomian dunia pada masanya. Pentingnya sistem keuangan dalam kehidupan masyarakat dapat dilukiskan dengan menyorotinya dari berbagai fungsi. Koordinasi dan sinergi yang solid antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan terus ditingkatkan dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan. 
         Pengalaman membuktikan, untuk mengantisipasi krisis dibutuhkan koordinasi yang efektif antar sesama lembaga negara. Dibentuknya OJK merupakan cerminan dari sebuah restrukturisasi sistem keuangan Indonesia yang kini menjadi lebih dinamis, kompleks dan sangat terkait pada setiap subsektor keuangan, baik dalam hal kelembagaan maupun produk keuangan. Hal ini tetap ada koordiniasi tingkat tinggi yang harus dijalankan sehingga stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Dalam rangka mengantisipasi dan memitigasi krisis yang bersumber dari instabilitas ekonomi sebagaimana terjadinya krisis keuangan dan perbankan pada tahun 1997-1998, telah dibentuk Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Forum ini bertujuan memperkuat koordinasi dan memperkuat pertahanan dalam meredam potensi gejolak ekonomi global. Forum tersebut beranggotakan Menteri Keuangan selaku koordinator, dan sebagai anggotanya adalah Gubernur BI, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Dewan Komisioner LPS.

Referensi:

Hubungan Sistem Keuangan Dengan Manajemen Keuangan



Tugas manajemen keuangan:
  1. Mendapatkan keuntungan
  2. Dapat membuat perusaan tetap berjalan, tumbuh dan berkembang (sustainable)
  3. Dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan nilai likuidasi perusahaan dan juga harga pasar saham perusahaan current market price) 
  4. Meningkatkan kemakmuran para pemegang saham

Fungsi (tugas real) manajemen keuangan:
  1. Fungsi investasi, dalam neraca keuangan dapat dilihat dibagian posisi aktia. Dengan adanya investasi, manajemen keuangan harus mampu memberikan porsi yang tepat untuk aktiva lancar dan aktiva tetap perusahaan. Hal tersebut untuk menjamin semua aktiva yang dimiliki perusahaan menjadi produktif.
  2. Fungsi financing (fungsi pendanaan), yaitu manajemen keuangan mampu mengelola neraca dalam posisi pasiva dimana dari utang lancar dan utang jangka panjang. Yang harus dipertimbangkan dalam menentekan hal tersebut adalah  cost of capital (ROE>COC); mempertimbangkan resiko dan juga menetapkan antisipasi sebagai contoh menetapkan cash flow dan cash inflow terhadap sumber modal pendanaan.
  3. Membuat kebijakan modal kerja (working capital policy) yaitu memperhatikan aktiva lancar-aktiva tetap-utang lancar. Apabila aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar hasilnya nol/ minus maka aktiva tetap (mesin) tidak akan bekerja atau tidak produktif.
  4. Deviden policy, kebijakan deviden untuk kesejahteraan para pemegang saham perusahaan