Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 05 September 2014

Asset Keuangan (part1)

       Asset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai artinya dapat kita jual dan mendapatkan uang. Sebagaimana asset atau aktiva dapat diartikan sebagai sumber ekonomi yang diharapkan memberi manfaat usaha dikemudian hari. Asset atau aktiva dipahami sebagai harta total yang dimasukkan dalam neraca dengan saldo debit. Daftar asset atau aktiva di dalam neraca disusun menurut tingkat likuiditasnya, mulai dari yang paling likuid hingga yang tidak likuid. Berikut rincian asset dalam neraca:
  1. Aset lancar (kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan, dsb...)
  2. Investasi jangka panjang
  3. Aset tetap (tanah, bangunan, mesin, kendaraan, peralatan, dsb...)
  4. Aset tidak berwujud
  5. Aset pajak tangguhan  
 Akan tetapi perlu diingat bahwa pada dasarnya asset terbagi menjadi dua yaitu:
  • Asset berwujud: asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya misalnya bangunan, mesin, tanah dan lain-lain.
  • Asset tak berwujud: asset yang nilainya tidak sebanding dengan wujud fisiknya misalnya surat berharga saham saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas
       Asset Keuangan adalah asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini tergantung dari nilai arus kas/utang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang akan datang maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut. Pihak yang setuju untuk melakukan pembayaran kas/klaim atas asset keuangan tersebut disebut emiten atau issuer sedangkan penerima klaim disebut investor.

Karakteristik asset keuangan adalah:
  • Divisibility: Asset keuangan lebih dapat dipecah-pecahkan dibandingkan aset fisik.
  • Marketablity (liquidity): Asset keuangan secara umum lebih mudah untuk dipasarkan.
  • Maturity: Asset finansial beberapa diantaranya tidak memiliki batas waktu jatuh tempo secara spesifik dan tidak semestinya dipegang selamanya.
  • Currency: Asset keuangan umumnya menggunakan mata uang tertentu, beberapa aset keuangan dibuat dalam USD untuk mengurangi resiko fluktuasi nilai tukar.
  • Moneyless: Asset keuangan berfungsi sebagai alat pembayaran disebut uang, namun ada juga asset keuangan yang bukan uang namun dapat juga sebagai alat pembayaran.
  • Revesibility: Asset keuangan dapat ditukar-tukar bentuknya.
  • Liquidity: Asset keuangan merupakan asset yang mudah untuk dicairkan.
  • Convertability: Beberapa asset keuangan seperti bond atau saham dapat ditukar bentuknya ke bond atau saham yang lainnya.
  • Return predictability: Penerima dari asset keuang dapat diprediksi.
Berikut jenis-jenis dari asset keuangan:
  • Pasar uang: Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, t-bills, commercial paper, eurodollar, repurchase agreement, banker's acceptance, federal fund.
  • Pasar modal: Corporate bonds, municipal corporate, federal agency bonds, saham preferen, saham biasa.
  • Pasar derifativ: Opsi (Option), kontrak masa depan (future contracts). 
Fungsi ekonomi asset keuangan:
  1. Untuk mengalihkan dana dari mereka yang kelebihan dana kepada pihak yang memerlukan dana untuk berinvestasikan dalam bentuk aset berwujud asset berwujud.
  2. Untuk mengalihkan dana dengan cara sedemikian rupa sehingga resiko yang tidak dapat dihindarkan dalam arus kas yang dihasilkan asset berwujud, dapat dialihkan /dibagikan antara mereka yang membutuhkan dana dan mereka yang menyediakan dana.  
Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar